Tugas Mr.Saefurahman


Apa Yang Dimaksud Dengan Grid Computing?

Grid computing merupakan sebuah cara berbagi kerja (sharing task) melalui lebih dari satu komputer. Task yang dimaksud dapat bervariasi dari penyimpanan data (data storage) dampai dengan penghitungan alias kalkulasi yang kompleks dan dapat tersebar pada jarak geografis yang berjauhan.
Dalam beberapa kasus, komputer di dalam sebuah grid digunakan secara normal dan bertindak sebagai bagian dari grid ketika mereka tidak digunakan. Grid-grid tersebut menggunakan siklus yang tidak terpakai (unused cycle) pada setiap komputer yang dapat mereka akses untuk menyelesaikan project-project tertentu. SETI@home mungkin merupakan salah satu grid computing project yang paling banyak dikenal, dan beberapa organisasi lainnya mengandalkan sukarelawan untuk menambahkan komputer mereka ke dalam sebuah grid.
Komputer-komputer tersebut bergabung bersama-sama untuk membuat sebuah supercomputer virtual. Komputer dalam jaringan dapat bekerja pada masalah yang sama, dan dapat lebih powerful dibandingkan dengan supercomputer yang dibuat pada tahun 70-an dan 80-an. Supercomputer modern dibuat dengan prinsip grid computing, menggabungkan komputer-komputer berukuran kecil ke dalam sebuah sistem komputer besar.
Gagasan grid computing pertama kali dimunculkan oleh Ian Foster, Carl Kesselman dan Steve Tuecke. Mereka bersama-sama mengembangkan sebuah toolkit untuk menangani manajeman komputasi (computation management), perpindahan data (data movement), manajeman penyimpanan (storage management) dan infrastruktur lainnya yang dapat menangani grid-grid besar tanpa membatasi dirinya sendiri pada hardware dan requirement tertentu.

Seperti apakah Konsep kerja dari Grid Computing????

Secara singkat, grid computing berarti menyatukan seluruh sumberdaya TI ke dalam sekumpulan layanan yang bisa digunakan secara bersama-sama untuk memenuhi kebutuhan komputing perusahaan. Infrastruktur grid computing secara kontinyu menganalisa permintaan terhadap sumberdaya dan mengatur suplai untuk disesuaikan terhadap permintaan tersebut. Dimana data disimpan atau computer mana yang memproses permintaan tidak perlu dipikirkan. Sebagaimana arus listrik; untuk memanfaatkannya, tempat pembangkit atau bagaimana pengabelan jaringan listrik tidak perlu diketahui. Dalam menyelesaikan masalah system monolitik dan sumberdaya yang terfragmentasi, grid computing bertujuan menciptakan keseimbangan antara pengaturan suplai sumberdaya dan kontrol yang fleksibel. Sumberdaya TI yang dikelola dalam grid mencakup:
Konsep Grid Computing
a.      Sumberdaya Infrastruktur
Mencakup hardware seperti penyimpan, prosesor, memori, dan jaringan; juga software yang didisain untuk mengelola hardware ini, seperti database, manajemen penyimpan, manajemen sistem, server aplikasi dan system operasi.
b.       Sumberdaya Aplikasi
Adalah perwujudan logika bisnis dan arus proses dalam software aplikasi. Sumberdaya yang dimaksud bisa berupa aplikasi paket atau aplikasi buatan, ditulis dalam bahasa pemrograman, dan merefleksikan tingkat kompleksitas. Sebagai contoh, software yang mengambil pesanan dari seorang pelanggan dan mengirimkan balasan, proses yang mencetak slip gaji, dan logika yang menghubungkan telepon dari pelanggan tertentu kepada pihak tertentu pula.
c.        Sumberdaya Informasi
Saat ini, informasi cenderung terfragmentasi dalam perusahaan, sehingga sulit untuk memandang bisnis sebagai satu kesatuan. Sebaliknya, grid computing menganggap informasi adalah sumberdaya, mencakup keseluruhan data pada perusahaan dan metadata yang menjadikan data bisa bermakna. Data bias berbentuk terstruktur, semi-terstruktur, atau tidak terstruktur, tersimpan di lokasi manapun, seperti dalam database, sistem file lokal atau

Prinsip Kerja Grid Computing

Dua prinsip kerja utama grid computing yang membedakannya dari arsitektur komputasi yang lain, semisal mainframe, klien-server, atau multi-tier: virtualisasi dan provisioning.
Virtualisasi
Setiap sumberdaya (semisal komputer, disk, komponen aplikasi dan sumber informasi) dikumpulkan bersama-sama menurut jenisnya, lalu disediakan bagi konsumen (semisal orang atau program software). Virtualisasi berarti meniadakan koneksi secara fisik antara penyedia dan konsumen sumberdaya, dan menyiapkan sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan tanpa konsumen mengetahui bagaimana permintaannya bisa terlayani.
Provisioning
Ketika konsumen meminta sumberdaya melalui layer virtualisasi, sumberdaya tertentu di belakang layer didefinisikan untuk memenuhi permintaan tersebut, dan kemudian dialokasikan ke konsumen. Provisioning sebagai bagian dari grid computing berarti bahwa system menentukan bagaimana cara memenuhi kebutuhan konsumen seiring dengan mengoptimasi jalannya sistem secara keseluruhan
Tiga hal yang di-sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain :
Resource, Network dan Proses. Kegunaan atau layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high through put computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer.

Jenis-jenis atau komponen-komponen grid computing adalah:

1.      Gram (Grid Resources Allocation & Management)
Komponen ini dibuat untuk mengatur seluruh sumberdaya komputasi yang tersedia dalam sebuah sistem komputasi grid. Pengaturan ini termasuk eksekusi program pada seluruh komputer yang tergabung dalam sistem komputasi grid, mulai dari inisiasi, monitoring, sampai dengan penjadwalan dan koordinasi antar proses yang terjadi dalam sistem tersebut. Juga dapat berkoordinasi dengan sistem-sistem pengaturan sumber daya yang telah ada sebelumnya. Dengan mekanisme ini program-program yang telah dibuat sebelumnya tidak perlu dibangun ulang atau bila dimodifikasi, modifikasinya minimum.

2.      RFT/GridFTP (Reliable File Transfer/Grid File Transfer Protocol)
Komponen ini dibuat agar pengguna dapat mengakses data yang berukuran besar dari semua simpul komputasi yang telah tergabung dalam sebuah sistem komputasi secara efisien. Hal ini tentu saja berpengaruh karena kinerja komputasi tidak hanya bergantung pada kecepatan komputer yang tergabung dalam mengeksekusi program, tapi juga seberapa cepat data yang dibutuhkan dapat diakses. Data yang diakses juga tidak selalu ada pada komputer yang mengeksekusi.

3.      MDS (Monitoring and Discovery Service)
Komponen ini dibuat untuk memonitoring proses komputasi yang sedang dijalankan agar dapat mendeteksi masalah yang timbul dengan segera. Sedangkan fungsi disovery dibuat agar pengguna mampu mengetahui keberadaan sumber daya komputasi beserta karakteristiknya.


4.      GSI (Grid Security Infrastructure)
Komponen ini dibuat untuk mengamankan sistem komputasi grid secara keseluruhan. Komponen ini membedakan teknologi GT4 dengan teknologi-teknologi sebelumnya. Dengan menerapkan mekanisme keamanan yang tergabung dengan komponen-komponen komputasi grid lainnya, sistem ini dapat diakses secara luas tanpa sedikitpun mengurangi tingkat keamanannya. Sistem keamanan ini dibangun dengan segala komponen yang telah diuji, mencakup proteksi data, autentikasi, delegasi dan autorisasi.

Konsep Dasar Grid Computing
Beberapa konsep dasar dari grid computing :
·  Sumber daya dikelola dan dikendalikan secara lokal.
·  Sumber daya berbeda dapat mempunyai kebijakan dan mekanisme berbeda, mencakup
·  Sumber daya komputasi dikelola oleh sistem batch berbeda, Sistem storage berbeda pada  node berbeda, Kebijakan berbeda dipercayakan kepada user yang sama pada sumber daya berbeda pada Grid.
·  Sifat alami dinamis: Sumber daya dan pengguna dapat sering berubah
·  Lingkungan kolaboratif bagi e-community (komunitas elektronik, di internet)
·  Tiga hal yang di-,sharing dalam sebuah sistem grid, antara lain : Resource, Network dan Proses. Kegunaan / layanan dari sistem grid sendiri adalah untuk melakukan high throughput computing dibidang penelitian, ataupun proses komputasi lain yang memerlukan banyak resource komputer. 

  Cara Kerja Grid Computing
Menurut tulisan singkat oleh Ian Foster ada check-list yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bahwa suatu sistem melakukan komputasi grid yaitu :
 Sistem tersebut melakukan koordinasi terhadap sumberdaya komputasi yang tidak berada dibawah suatu kendali terpusat. Seandainya sumber daya yang digunakan berada dalam satu cakupan domain administratif, maka komputasi tersebut belum dapat dikatakan komputasi grid.
 Sistem tersebut menggunakan standard dan protokol yang bersifat terbuka (tidak terpaut pada suatu implementasi atau produk tertentu). Komputasi grid disusun dari kesepakatan-kesepakatan terhadap masalah yang fundamental, dibutuhkan untuk mewujudkan komputasi bersama dalam skala besar. Kesepakatan dan standar yang dibutuhkan adalah dalam bidang autentikasi, otorisasi, pencarian sumberdaya, dan akses terhadap sumber daya.
 Sistem tersebut berusaha untuk mencapai kualitas layanan yang canggih, (nontrivial quality of service) yang jauh diatas kualitas layanan komponen individu dari komputasi grid tersebut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKnfqrALyZcXafCOxRnfvyNAECMXxmiO-ujASO0OqjtJ_P5n3zk3BikOQm3MhNkgrQH06YrmxIDizTaYoRFpfiZzOtZbm0Wbs3ByvG7b1c3uGd7pTHtODP9itY7e5kOE9GZEtEqlPYgwk/s1600/2.jpg
Cara kerja Grid Computing

  Keuntungan Grid Computing
Secara generik, keuntungan dasar dari penerapan komputasi Grid, yaitu:
·         Perkalian dari sumber daya: Resource pool dari CPU dan storage tersedia ketika idle
·         Lebih cepat dan lebih besar: Komputasi simulasi dan penyelesaian masalah apat berjalan lebih cepat dan mencakup domain yang lebih luas
·         Software dan aplikasi: Pool dari aplikasi dan pustaka standard, Akses terhadap model dan perangkat berbeda, Metodologi penelitian yang lebih baik
·         Data: Akses terhadap sumber data global, dan Hasil penelitian lebih baik




Tidak ada komentar:

Posting Komentar